TUGAS 5 BUKU (MEDIA CETAK)
BUKU TEKS BAHAN AJAR
GEOGRAFI
DINAMIKA
LITOSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X
SARI MUTIARA NAINGGOLAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena atas nikmatnya penulis dapat menyelesaikan buku teks pembelajaran ini
dengan tepat waktu. Modul ini membahas
tentang “DINAMIKA LITOSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN”. Buku Teks ini
dibuat dalam rangka memenuhi tugas matakuliah Produksi Media Pembelajaran
Geografi untuk meningkatkan pengetahuan dan keaktifan setiap siswa dalam proses
belajar dalam kehidupan sehari-hari. Saya mengucapkan terimakasih kepada “Bapak Djoko Soelistijo selaku Dosen matakuliah Produksi Media Pembelajaran Geografi. Materi yang penulis paparkan dalam
Buku Teks ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Demikian makalah ini kami buat, semoga bermanfaat.
Malang, 31 Oktober 2018
Penulis
Sari
Mutiara Nainggolan
DAFTAR
ISI
HALAMAN
SAMPUL...........................................................................................i
DAFTAR
ISI...........................................................................................................ii
DAFTAR
GAMBAR............................................................................................. iii
Menganalisis Dinamika Litosfer
A. Karakteristik Lapisan-Lapisan Bumi............................................................1
B.
Proses Tektonisme Dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan ........................4
C. Vulkanisme
dan Tektonisme pengaruhnya terhadap kehidupan....................6
D. Seisme
Dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan............................................7
E. Tenaga
Endogen Dan Tenaga
Eksogen..........................................................8
F. Pembentukan
tanah dan jenis tanah..............................................................13
G. Rangkuman...................................................................................................21
H. Latihan
Soal..................................................................................................22
I. Daftar
Pustaka................................................................................................26
Terhadap
Kehidupan
A.
Peta Konsep Karakteristik Dinamika Litosfer
B. Struktur dan Pemanfaatan Litosfer
Litosfer adalah lapisan kerak bumi, berasal dari bahasa
latin litho yang berarti batuan dan sphaira yang berarti lingkungan atau bola.
Lapisan ini terdiri atas zat padat dinamakan batuan yang secara umum terbagi menjadi dua, yaitu:
Lapisan ini terdiri atas zat padat dinamakan batuan yang secara umum terbagi menjadi dua, yaitu:
1)
Lapisan atas adalah SiAl (Silikat
dan Alumunium)
2)
Lapisan bawah adalah SiMa (Silikat dan
Magnesium)
Gambar 1.1. struktur lapisan litosfer
KLASIFIKASI BATUAN
Menurut proses terjadinya, batuan
pembentuk litosfera dibagi atas 3 golongan:
Gambar 1.2. jenis-jenis batuan
1.
Batuan Beku
Terbentuk karena magma yang
mengalami pendinginan, lalu membeku. Berdasarkan tempat pembekuannya, batuan
ini dibagai menjadi 3 :
a. Batuan beku dalam (batuan abyssis)
Pembekuan terjadi jauh di bawah permukaan bumi. Oleh karena
itu pembekuannya sangat lambat. Akibatnya terbentuklah hablur-hablur mineral
besar-besar yang sempurna dan kompak. Struktur mineral seperti ini disebut
struktur plutonik atau granites atau holokristalin. Contoh: batuan granit,
diorit, sienit, gabbro
b. Batuan beku gang atau korok atau batuan hypoabyssis
(struktur forfirit) terbentuk akibat sisa magma yang masih cair meresap ke
lapisan yang paling atas, menyusup ke sela-sela pipa-pipa gunung api lalu
menjadi dingin dan membeku dengan proses yang relatif cepat, sehingga
hablur-hablur mineral yang terjadi tidak sekelompok batuan dalam. Contoh:
granit forfirit, diorit forfirit, sienit forfirit
c.
Batuan beku luar atau batuan beku effusive
Terbentuk akibat magma yang mencapai permukaan bumi lalu
mengalami proses pembekuan dengan waktu yang sangat cepat. Oleh karena itu
tidak sempat membentuk kristal atau hablur. Strukturnya disebut amorf (tidak
berbentuk) Contoh: basalt, andesit, obsidian.
2.
Batuan Sedimen
Menurut Proses Terbentuknya batuan sedimen klastik (mekanik)
batuan ini terdiri dari endapan pecahan atau hancuran berbeda yaitu:
a.
breksi = berupa kerikil kecil dengan sudut-sudut tajam
b. konglomerat = berupa kerikil dengan sudut-sudut tumpul »
pasir (batu pasir, tanah pasir, pasir)
c. tanah liat
d. batu lim
batuan sedimen kimiawi-anorganik atau batuan sedimen
kimiawi. Terjadi dari endapan hasil pelarutan secara kimia Contoh: batu garam,
gips
3) Batuan Metamorf
Batuan
metamorf dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Batuan metamorf kontak, terjadi
akibat adanya pengaruh suhu yang
berdekatan dengan magma. Contoh: batuan kapur akibat pengaruh suhu yang
tinggi menjadi cair, setelah itu mengalami proses pendinginan berubah menjadi batuan pualam. Batuan
metamorf dinamo, terjadi akibat tekanan yang tinggi dengan waktu yang lama.
Batuan ini disebut juga batuan metamorf kinetis. Contoh: batu tulis (sabak)
berasal dari tanah liat antrasit (batu bara muda). Batuan metamorf
pneumatolitis. Terbentuk akibat adanya penyusupan unsur-unsur lain dari proses
pembentukan yang kedua diatas. Contoh: kuarsa yang dalam proses metamorfnya
disusupi unsur borium, akan menghasilkan semacam batu permata yang disebut
turmalin.
TENAGA ENDOGEN
Tektonisme
Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari kulit bumi yang
menyebabkan perubahan lapisan permukaan bumi, baik mendatar maupun vertikal.
Tenaga tektonik adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan
gerak naik dan turun lapisan kulit bumi. Gerak itu meliputi gerak orogenetik
dan gerak epirogenetik. (orogenesa dan epirogenesa).
Gerak orogenetik
adalah gerak yang dapat menimbulkan lipatan patahan retakan disebabkan karena
gerakan dalam bumi yang besar dan meliputi daerah yang sempit serta berlangsung
dalam waktu yang singkat.
Gambar 1.3 proses terjadinya tektonisme
Lipatan : gerakan
pada lapisan bumi yang tidak terlalu besar dan berlangsung dalam waktu yang
lama sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi berkerut atau melipat, kerutan
atau lipatan bumi ini yang nantinya menjadi pegunungan. Punggung lipatan
dinamakan antliklinal, daerah lembah (sinklinal) yang sangat luas dinamakan
geosinklinal, ada beberapa lipatan, yaitu lipatan tegak miring, rebah,
menggantung, isoklin dan kelopak.
Keterangan
:
a.
lipatan tegak
b.
lipatan miring
c.
lipatan rebah
d.
lipatan menggantung
e.
lipatan isoklin
f.
lipatan kelopak
Patahan : gerakan
pada lapisan bumi yang sangat besar dan berlangsung yang dalam waktu yang
sangat cepat, sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi retak atau patah. Bagian
muka bumi yang mengalami patahan seperti graben dan horst. Horst adalah tanah
naik, terjadi bila terjadi pengangkatan. Graben adalah tanah turun, terjadi
bila blok batuan mengalami penurunan.
Gambar 1.5. Patahan
2.
Gerak epirogenesa adalah proses pembentukan permukaan bumi berupa pengangkatan
atau penurunan yang disebabkan oleh tenaga endogen. Prosesnya lama dan meliputi
wilayah yang luas .
a) Gerak epirogenetic positif : gerakan permukaan
bumi turun dan seolah olah permukaan air laut naik. Contoh, turunya pulau-pulau
di kawasan Indonesia timur
b) Gerak epirogenetic negatif : gerakan permukaan
bumi seolah-olah permukaan bumi naik dan seolah olah permukaan air turun. Contoh,
naiknya dataran tinggi Colorado.
Vulkanisme
Adalah berbagai fenomena yang berkaitan dengan gerakan magma
ke permukaan bumi.
Gejala
vulkanisme dibedakan menjadi dua, yaitu :
a.
Intrusi magma : peristiwa penyusupan di antara dua litosfer.
b.Ekstrusi magma : proses keluarnya magma ke permukaan
bumi.
Material gunung api :
Material gunung api :
a.
Efflata
b.
Cair
c.
Gas
Berdasarkan kekuatannya erupsi dapat dibagi menjadi dua,
yaitu :
a. Eksplosif (ledakan)]
a. Eksplosif (ledakan)]
b. Efusif
(lelehan)
Tipe-tipe
erupsi gunung api, terdiri atas :
1.
Tipe Hawai
2.
Tipe Strombolin
3.
Tipe Vulkano
4.
Tipe Pelee
5.
Tipe Perret
6. Tipe Merapi
7.
Tipe St Vincent
Seisme
/ gempa bumi
Seime sering disebut juga sebagai gempa. Gempa merupakan
gerakan atau getaran kulit bumi yang disebabkan oleh gaya endogen.
Macam – macam gempa bumi :
1.
Gempa tektonik terjadi karena
pergeseran kerak bumi.
2.
Gempa vulkanik adalah gempa bumi
yang terjadi karena aktivitas vulkanisme.
3.
Gempa runtuhan adalah gempa yang
disebabkan oleh adanya runtuhan
TENAGA
EKSOGEN
Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi dan
bersifat merusak berupa air, gletser maupun sinar matahari.
1.
Pelapukan / weathering
2.
Pelapukan adalah proses pegrusakan
atau penghancuran kulit bumi oleh tenaga eksogen.
Menurut proses terjadinya pelapukan dapat digolongkan
menjadi 3 jenis yaitu:
- pelapukan fisik atau mekanik
- pelapukan organis
- pelapukan kimiawi
Penjelasan ketiga jenis tersebut
adalah:
a.
Pelapukan fisik dan mekanik.
b.
Penyebab terjadinya pelapukan
mekanik yaitu:
Adanya perbedaan temperatur yang tinggi, adapun
pembekuan air di dalam batuan, berubahnya air garam menjadi kristal.
Pelapukan
organik
Penyebabnya adalah proses organisme yaitu binatang tumbuhan
dan manusia,
Pelapukan
kimiawi
Pada pelapukan ini batu batuan mengalami perubahan kimiawi
yang umumnya berupa pelarutan. Pelapukan kimiawi tampak jelas terjadi pada
pegunungan kapur (Karst).
Gejala atau bentuk - bentuk alam yang terjadi di daerah
karst diantaranya:
1. Doline/lubang berbentuk corong
1. Doline/lubang berbentuk corong
2.
Goa dan sungai bawah tanah
3.
Stalaktit an stalakit
2.
Erosi/pengikisan
a. Air yang mengalir menimbulkan gesekan terhadap tanah dan
batuan yang di laluinya. Pengikisan oleh air sungai yang terjadi secara terus
menerus dapat mengakibatkan terbentuk v, jurang atau ngarai, aliran deras dan
air terjun.
b. Pengikisan (erosi) oleh air
laut/abrasi/korasi
Erosi oleh air laut merupakan pengikisan di pantai oleh
pukulan gelombang laut yang Terjadi secara terus - menerus terhadap dinding
pantai. Bentang alam yang diakibatkan oleh erosi air laut, antara lain cliff
(tebing terjal), notch (takik), gua di pantai, wave cut platform (punggung yang
terpotong gelombang), tanjung, dan teluk.
c.
Erosi oleh es/gletser/ekhsarasi
Erosi oleh gletser merupakan pengikisan yang dilakukan oleh
gletser (lapisan
es) di daerah pegunungan. Contoh bentang alam yang terjadi akibat erosi gletser
adalah pantai fyord
d.
Erosi oleh angin ( Deflasi )
Pengikisan oleh angin banyak terjadi di daerah gurun atau di
daerah yang beriklim kering. Jika angin dan pasir mengikis batu batuan yang
dilaluinya maka akan membentuk batu cendawan di gunung pasir. Contohnya,
mushroom rock.
3. Sedimentasi/pengendapan
a.
Sedimen fluvial Sedimen fluvial adalah pengendapan yang materinya dibawa oleh
aliran sungai. Pengendapannya terjadi di danau, sungai, atau muara sungai.
Materi endapan yang dibawa oleh air disebut sedimen aquatis (aqua = air).
b.
Sedimen aeolis Sedimen aeolis adalah suatu proses pengendapan yang
materi-materinya dibawa oleh angin. Bentukan sedimen, misalnya,
gundukan-gundukan pasir, baik yang besar maupun yang kecil seperti yang
terdapat di Parangkusumo, Yogyakarta, sering disebut sand dunes. Selain itu,
endapan debu-debu halus dapat membentuk tanah loss di gurun pasir
c. Sedimen marine Sedimen marine
adalah suatu proses pengendapan di mana materi hasil abrasi diangkut dan diendapkan
di sepanjang pantai. Contohnya adalah bar, gosong, tombolo, dan spit.
d. sedimentasi moraine adalah hasil dari erosi es yang diendapkan pada suatu tempat. Contohnya eskers, drumlin, dan cattles. Masswasting Mass Wasting yang sering juga disebut mass movement, merupakan perpindahan masa batuan, regolit dan tanah dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah karena gaya gravitasi.
d. sedimentasi moraine adalah hasil dari erosi es yang diendapkan pada suatu tempat. Contohnya eskers, drumlin, dan cattles. Masswasting Mass Wasting yang sering juga disebut mass movement, merupakan perpindahan masa batuan, regolit dan tanah dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah karena gaya gravitasi.
DEGRADASI LAHAN
Gambar 1.8. Degradasi Lahan
Degradasi adalah perubahan yang
mengarah kepada kerusakan di muka bumi. Degradasi lahan di sini artinya
penurunan kualitas maupun perusakan lahan. Degradasi lingkungan ini dapat
terjadi dimanapun, karena di setiap aktifitas manusia pasti akan menimbulkan atau
mengakibatkan degradasi (penurunan). Sebagai contoh kita dapat mengetahui bahwa
setiap harinya manusia pasti akan mengahasilkan sampah, dimana sampah tersebut
dapat mengakibatkan degradasi lahan (penurunana kualitas tanah) jika sampahnya
plastik yang tidak mudah terurai, hal ini berbeda dengan limbah yang dihasilkan
oleh pabrik.
Degradasi lahan secara umum
disebabkan oleh proses alami dan akibat aktivitas manusia. Barrow (1991) secara
lebih rinci menyatakan bahwa faktor-faktor utama penyebab degradasi lahan
adalah:
1) Bahaya alami
1) Bahaya alami
2) Perubahan jumlah populasi manusia
3) Marjinalisasi tanah
4) Kemiskinan
5) Status kepemilikan tanah
6)Ketidakstabilan politik dan
masalah administrasi
7) Kondisi sosial ekonomi
8) Masalah kesehatan
9) Praktek pertanian yang tidak tepat, dan
10) Aktifitas pertambangan dan industri.
Dampak degradasi lingkungan terhadap kehidupan.
Tingkat
produktivitas lahan menurun tingkat kesuburan lahan merosot konversi lahan
pertanian semakin meningkat luas dan kualitas lahan kritis semakin meluas tingkat
pencemaran dan kerusakan lingkungan pertanian meningkat daya dukung lingkungan
merosot tingkat pengangguran di pedesaan meningkat daya tukar petani berkurang penghasilan
dan kesejahteraan keluarga petani menurun, kesenjangan antar kelompok
masyarakat meningkat.
Beberapa upaya yang dapat ditempuh untuk mengatasi degradasi
lahan adalah :
Remediasi Remediasi adalah kegiatan untuk
membersihkan permukaan tanah. Sebelum dilakukan remediasi hal yang perlu
diketahui adalah: a. Jenis perusak atau pencemar (organik/anorganik),
terdegredasi/ tidak, berbahaya atau tidak. Berapa banyak zat perusak/pencemar
yang telah merusak/ mencemari tanah tersebut.
Perbandingan Karbon (C), Nitrogen (N), dan Fosfat (P), Jenis tanah
Kondisi tanah (basa, kering), Telah berapa lama zat perusak terendapkan di lokasi tersebut.
Kondisi tanah (basa, kering), Telah berapa lama zat perusak terendapkan di lokasi tersebut.
Ada dua jenis remediasi tanah:
a)
In situ (on-site)
In
situ adalah pembersihan di lokasi.
b)
Ex situ (off site)
Ex
situ meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang
aman. caranya:
§Tanah tersebut disimpan di bak/tangki yang kedap
§Kemudian pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut
§Selanjutnya zat perusak/pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah.
§Tanah tersebut disimpan di bak/tangki yang kedap
§Kemudian pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut
§Selanjutnya zat perusak/pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah.
Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan perusakan atau pen¬ce¬maran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk
memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau
tidak beracun (karbondioksida dan air). Empat teknik dasar yang biasanya
digunakan dalam bioremediasi: Stimulasi aktivitas mikroorganisme
asli (di lokasi tercemar) dengan penambahan nutrient, pengaturan kondisi
redoks, optimasi PH, dan sebagainya.Inokulasi (penanaman) mikroorganisme di
lokasi tercemar, yaitu mikroorganisme yang memiliki kemampuan biotransformasi
khusus.Penerapan immobilized enzymes. Penggunaan tanaman
(phyroremediation)
MANFAAT LITOSFER BAGI KEHIDUPAN
Litosfer merupakan bagian bumi yang langsung berpengaruh
terhadap kehidupan dan memiliki manfaat besar bagi kehidupan manusia. Litosfer
bagian atas merupakan tempat hidup serta beraktivitas bagi manusia, hewan, dan
tanaman. Adapun litosfer bagian bawah mengandung bahan-bahan mineral yang
sangat bermanfaat bagi manusia. Bahan mineral atau tambang tersebut, di
antaranya, minyak bumi dan gas, emas, batu bara, besi, nikel, dan timah.
Beberapa manfaat litosfer bagi
kehidupan, di antaranya :
a)
Industri elektronika, industri
peralatan rumah tangga, industri bahan
bangunan,
maupun industri kendaraan bermotor dapat memanfaatkan unsur besi. Pada
temperatur yang tinggi biji besi dicampur dengan kokas dan besi tua.
Percampuran diatur dan dibakar secara merata. Kotoran dalam biji besi
dihilangkan melalui proses reduksi, yaitu mengambil unsur oksigen dari biji
besi. Proses pembakaran pada suhu tinggi menghasilkan cairan. Kemudian cairan
tersebut dicetak dalam bentuk tertentu sesuai kebutuhan.
b) Dalam lapisan litosfer banyak terkandung berbagai mineral
berharga, seperti intan, emas, perak, dan lain-lain.
c) Unsur uranium dalam jumlah yang sedikit dan terbatas
dapat dimanfaatkan sebagai: Bahan bakar utama pada reaktor
nuklir untuk menghasilkan energi listrik yang sangat besar. Selain itu, juga
digunakan untuk memanaskan uap yang dapat menggerakkan turbin sehingga
menghasilkan listrik, Girokompas dan alat pengontrol pada pesawat ruang
angkasa. Uranium yang digunakan untuk keperluan ini memiliki tingkat radioaktif
rendah. Alat bantu untuk menentukan usia batuan dan lapisan tanah, Bahan pembuatan dioksida uranium yang berguna dalam foto
rontgen.
PENGARUH
TEKTONISME DALAM KEHIDUPAN
Tektonisme merupakan tenaga yang bekerja dari dalam bumi
dengan arah vertikal maupun horizontal sehingga mengakibatkan perubahan lokasi
lapisan batuan pada permukaan bumi. Ada dua jenis tektonisme, yaitu epirogenesis
dan orogenesis. Epirogenesis adalah proses perubahan bentuk daratan yang
disebabkan oleh tenaga lambat dari dalam bumi dengan arah vertikal, baik ke
atas maupun ke bawah melewati daerah luas. Orogenesis adalah pergerakan lempeng
tektonis yang sangat cepat dan meliputi wilayah yang sempit, biasanya disertai
proses retakan, patahan, dan lipatan. Berdasarkan kecepatan gerak lurus dan luas wilayah yang mempengaruhinya, tenaga
tektonisme dibagi menjadi dua, yaitu
PENGARUH POSITIF TEKTONISME
Proses vulkanisme pada gunung api di Indonesia bermanfaat bagi lahan pertanian, karena abu vulkanik akibat letusan gunung api membuat tanah menjadi subur, Gunung api merupakan penghasil bahan galian tambang seperti emas, intan, timah, serta bahan bangunan yang lainnya, Bentuk hasil tenaga endogen dapat dijadikan wisata alam yang sangat menarik.
PENGARUH POSITIF TEKTONISME
Proses vulkanisme pada gunung api di Indonesia bermanfaat bagi lahan pertanian, karena abu vulkanik akibat letusan gunung api membuat tanah menjadi subur, Gunung api merupakan penghasil bahan galian tambang seperti emas, intan, timah, serta bahan bangunan yang lainnya, Bentuk hasil tenaga endogen dapat dijadikan wisata alam yang sangat menarik.
PENGARUH NEGATIF TEKTONISME
Lereng-lereng yang terbentuk karena tenaga endogen ada yang terjal dan landai, yang tidak baik dijadikan daerah pertanian, Daerah-daerah pegunungan yang terjal juga tidak baik dijadikan daerah pemukiman karena rentan terjadinya tanah longsor sehingga dapat menimbulkan kerugian, baik materil maupun korban jiwa, Proses alam endogen dapat menimbulkan gempa bumi dan letusan gunung api. Gempa bumi dan letusan gunung api dapat menelan korban jiwa manusia, membahayakan kesehatan masyarakat, serta menimbulkan kerugian material bagi penduduk setempat.
Lereng-lereng yang terbentuk karena tenaga endogen ada yang terjal dan landai, yang tidak baik dijadikan daerah pertanian, Daerah-daerah pegunungan yang terjal juga tidak baik dijadikan daerah pemukiman karena rentan terjadinya tanah longsor sehingga dapat menimbulkan kerugian, baik materil maupun korban jiwa, Proses alam endogen dapat menimbulkan gempa bumi dan letusan gunung api. Gempa bumi dan letusan gunung api dapat menelan korban jiwa manusia, membahayakan kesehatan masyarakat, serta menimbulkan kerugian material bagi penduduk setempat.
Proses Terbentuknya Tanah dan Jenisnya
Tanah adalah bagian
dari kerak bumi yang tersusun atas bahan organik dan mineral. Tanah merupakan
bagian vital yang memiliki peran penting dalam semua kehidupan di bumi ini, hal
ini disebabkan karena tanah sangat mendukung kehidupan tumbuhan serta
menyediakan unsur hara dan air sekaligus sebagai penopang akar.Proses
terbentuknya tanah sangat berkaitan dengan faktor
pembentuk tanah. Dimana faktor pembentuk tanah akan mempengaruhi jenis-jenis
tanah yang dihasilkan seperti tanah gambut, tanah humus, tanah liat,
tanah aluvial dan lainnya. Proses terbentuknya tanah ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor, namun secara umum proses terbentuknya tanah terbagi menjadi 4
tahapan. 4 tahapan tersebut adalah proses pelapukan batuan, proses pelunakan
struktur, proses tumbuhnya tumbuhan perintis dan yang terakhir adalah proses
penyuburan. Berikut adalah penjelasan dari 4 tahapan proses terbentuknya tanah
tersebut.
1. Proses Pelapukan Batuan
Pelapukan adalah
peristiwa hancurnya massa batuan, baik itu secara fisik, kimia ataupun biologi.
Pada proses pelapukan batuan ini membutuhkan waktu yang lama. Dimana setiap
proses pelapukan pada umumnya dipengaruhi oleh cuaca sehingga batuan yang telah
mengalami pelapukan akan berubah menjadi tanah. Berikut adalah 3 jenis
proses pelapukan secara umum :
a. Pelapukan Fisik – adalah
hancur dan lepasnya material batuan tanpa merubah struktur kimiawi dari batuan
tersebut. Pelapukan kimia ini merupakan proses penghancuran bongkahan batuan
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Beberapa faktor yang menyebabkan
terjadinya pelapukan fisik adalah :
Perbedaan Temperatur –
Temperatur disini berpengaruh terhadap pelapukan fisik, dimana batuan akan
mengalami proses pemuaian apabila temperatur panas dan akan mengalami
pengecilan volume apabila temperatur dingin. Apabila hal ini berlangsung dalam
jangka waktu yang lama maka lambat laun batuan tersebut akan terbelah dan pecah
menjadi batuan-batuan kecil. ( baca : Pengikisan Tanah
oleh Angin )
Erosi – erosi dapat mempengaruhi
pelapukan karena air yang membeku diantara batuan volumenya akan membesar dan
yang terjadi adalah air akan membuat tekanan yang dapat merusak struktur
batuan.
Pelapukan Kimiawi – adalah
proses pelapukan massa batuan dimana perubahan susunan kimiawai batuan lapuk
ikut mengalami pelapukan. Proses pelapukan kimia dibagi menjadi 4, yaitu :
Hidrasi – Hidrasi adalah proses pelapukan
batuan yang terjadi di permukaan batuan
saja.
Hidrolisa – Hidrolisa adalah proses
penguraian air atas unsur-unsurnya yang berubah menjadi ion positif dan
denatif.
Oksidasi – Oksidasi adalah proses
pengkaratan besi. Batuan yang mengalami proses oksidasi pada umumnya memiliki
warna kecoklatan, hal ini disebabkan karena kandungan besi dalam batuan akan mengalami
pengkaratan. Proses ini memerlukan waktu yang sangat lama akan tetapi batuan
akan tetap mengalami pelapukan.
Karbonasi – adalah proses pelapukan batuan
oleh gas karbondioksida. Dimana gas ini terdapat pada air hujan ketika masih
menjadi uap air. Contoh batuan yang mengalami proses karbonasi adalah batuan
kapur. ( baca : Jenis-jenis
Batuan )
Tidak hanya itu saja,
pelapukan secara kimiawi juga disebabkan oleh hujan asam dimana
hujan asam didapatkan dari kondensasi metana, sulfur dan klorida yang terbawa
oleh hujan yang bersifat korosif
Pelapukan Biologi – adalah pelapukan yang terjadi disebabkan oleh makhluk hidup. Pelapukan ini terjadi secara terus menerus setelah tanah terbentuk. Dimana pelapukan biologi ini merupakan pelapukan penyempurna dari sifat-sifat tanah yang akan terbentuk. ( baca : Sifat Fisik Tanah )
Pelapukan Biologi – adalah pelapukan yang terjadi disebabkan oleh makhluk hidup. Pelapukan ini terjadi secara terus menerus setelah tanah terbentuk. Dimana pelapukan biologi ini merupakan pelapukan penyempurna dari sifat-sifat tanah yang akan terbentuk. ( baca : Sifat Fisik Tanah )
2. Proses Pelunakan Struktur
Pada proses kali ini
batuan rempahan yang terbentuk dari proses
akan mengalami pelunakan. Dimana air dan udara adalah 2 komponen yang
memegang peran penting dalam proses ini. Air dan udara tersebut nantinya
akan masuk di sela-sela rempahan batuan untuk melunakkan strukturnya.
akan masuk di sela-sela rempahan batuan untuk melunakkan strukturnya.
Selain dapat membantu
dalam proses pelunakan struktur batuan sehingga dapat dijadikan sebagai tempat
hidup, air dan udara juga akan mendorong calon makhluk hidup untuk dapat tumbuh
di permukaan. Namun, perlu diingat bahwa organisme yang dapat berkembang dalam
tahap proses ini hanya beberapa saja, contohnya adalah mikroba dan lumut.
Proses pelunakan struktur batuan ini membutuhkan waktu yang lama seperti pada
proses pelapukan.
3. Proses Tumbuhnya Tumbuhan Perintis
Setelah melewati
proses pelunakan struktur batuan, maka akan dilanjutkan ke proses tumbuhnya
keanekaragam tumbuhan perintis. Tumbuhan yang dimaksud disini adalah tumbuhan
yang lebih besar dari lumut, sehingga akar-akar yang masuk di dalam batuan yang
telah lunak akan membantu proses pemecahan batuan tersebut. Selain itu, asam
humus yang mengalir dari permukaan batuan akan membuat batuan yang berada di
bagian dalam melapuk dengan sempurna. Pada tahap inilah proses pelapukan secara
biologi akan dimulai.
4. Proses Penyuburan
Proses ini adalah
proses terakhir dari proses terbentuknya tanah. Pada tahap ini tanah yang
terbentuk akan mengalami proses pengayaan bahan-bahan organik. Dimana tanah
yang awalnya hanya mengandung mineral yang berasal dari proses pelapukan akan
bertambah subur dengan adanya pelapukan organik. Pelapukan organik
ini dapat berasal dari hewan ataupun tumbuhan yang mati dipermukaan tanah.
Dalam hal ini mikroorganisme tanah memiliki peran penting dalam proses
terbentuknya tanah.
Setelah melewati 4
tahapan tersebut maka tanah sudah terbentuk secara sumpurna. Sehingga tumbuhan
dan hewan autotrof akan mencari makanannya dalam tanah.
Jenis Tanah
Setelah
mengetahui proses terbentuknya tanah, berikut adalah beberapa jenis-jenis tanah
yang tersebar di wilayah Indonesia :
Tanah Aluvial –
Tanah aluvial atau sering disebut dengan tanah endapan adalah tanah yang
terbentuk atas dasar material halus yang merupakan hasil dari endapan aliran
sungai
Tanah Andosol – Tanah
andosol sering disebut juga sebagai tanah vulkanis, yang artinya adalah tanah
yang berasal dari abu vulkanik yang telah mengalami proses pelapukan
Tanah Kapur – Tanah
kapur sering disebut juga sebagai tanah mediteran, yaitu
tanah yang terbentuk dari batu kapur yang telah mengalami pelapukan
Tanah Regosol –
Tanah regosol adalah jenis tanah yang memiliki fisik yang kasar dan berasal
dari material gunung berapi
Tanah Gambut –
Tanah gambut atau argonosol adalah jenis tanah yang terbentuk dari sisa-sisa
tumbuhan yang telah mengalami pembusukan ( baca : Ciri-ciri
Tanah Gambut )
Tanah Litosol – Tanah
litosol atau azonal adalah tanah yang berasal dari batuan keras
yang telah mengalami proses pelapukan secara sempurna
Tanah Latosol – Tanah
latosol adalah tanah yang memiliki zat besi dan alumunium, dimana tanah ini
sangat tua sehingga tingkat kesuburannya menjadi rendah
Tanah Grumusol – Tanah
grumusol atau margalith adalah jenis tanah yang terbentuk dari
meterial halus dan berlempung
Tanah Humus – Tanah
humus adalah jenis tanah yang terbentuk dari proses pelapukan tumbuhan sehingga
tanah jenis ini mengandung banyak unsur hara dan mineral yang subur
Tanah Laterit – Tanah
laterit adalah jenis tanah yang berwarna seperti merah bata
yang mengandung banyak zat besi dan aluminum
Definisi
Konservasi Tanah
Menurut
Sitanala Arsyad (1989), konservasi tanah adalah penempatan setiap bidang tanah
pada cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan
memperlakukkannya sesuai dengan syarat-syarat yang diperluka agar tidak terjadi
kerusakan tanah. Konservasi tanah mempunyai hubungan yang erat dengan
konservasi air.
Berdasarkan Surat
Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Kehutanan dan Menteri Pekerjaan
Umum No.19/1984, No. 059/Kpts-II/84 dan No.124/Kpts/84, Konservasi tanah adalah
upaya untuk mempertahankan atau memperbaiki daya guna lahan termasuk kesuburan
tanah dengan cara pembuatan bangunan teknik sipil disamping tanaman
(vegetatif), agar tidak terjadi kerusakan tanah dan kemunduran daya guna dan
produktifitas lahan. Seperti
dikutip dari wikipedia. Konservasi tanah adalah serangkaian strategi pengaturan
untuk mencegah erosi tanah dari permukaan bumi atau terjadi perubahan secara
kimiawi atau biologi akibat penggunaan yang berlebihan, salinisasi,
pengasaman, atau akibat kontaminasi lainnya.
Konservasi tanah mengandung pengertian bagaimana kita menggunakan tanah
agar dapat memberi manfaat yang optimum bagi kepentingan umat manusia dalam
jangka waktu berkelanjutan. Kegiatan konservasi tanah meliputi pengendalian
erosi, banjir, pengaturan pemanfaatan air, peningkatan daya guna lahan,
peningkatan produksi dan pendapatan petani termasuk peningkatan peran serta
masyarakat yang terpadu dan kegiatan pengamanannya (Wahyudi 2014).
Kegiatan konservasi tanah diutamakan menggunakan metode mekanis (teknik
sipil), seperti pembuatan teras sering, bangunan pengendali, bangunan penahan
sedimen dan erosi dan lain-lain (Masaki, 1995). Tahapan pelaksanaan kegiatan
konservasi meliputi perencanaan, pelaksanaan, bimbingan teknis pelaksanaan,
pemeliharaan, monitoring dan penyuluhan pada masyarakat.
Tujuan Konservasi Tanah
- Pada
dasarnya konservasi tanah adalah untuk menjamin bahwa sumberdaya tanah dan
air dapat mendukung kehidupan secara berkesinambungan
- Melindungi
agar sumberdaya tanah dan air tidak mengalami kerusakan
- (kalau
tanah sudah rusak) memperbaiki tanah agar menjadi produktif kembali :
Rehabilitasi
- Meningkatkan
produktivitas tanah yang sejak awal merupakan tanah tidak/kurang produktif
:Reklamasi
Metode Konservasi Tanah
1. Menggunakan tanah sesuai dengan kemampuannya
2. Memberi perlakuan pada tanah:
- Melindungi
permukaan tanah, biasanya dilakukan dengan tanaman, oleh karena itu
disebut juga cara vegetatif
- Melakukan
pekerjaan-pekerjaan teknik sipil pada tanah, disebut juga cara mekanis
- Memberikan
masukan bahan untuk memperbaiki sifat tanah, biasanya dengan bahan kimia (
krilium,PVA,kapur dlsb.), disebut cara kimia
RANGKUMAN
Litosfer bumi terdiri atas dua bagian :
Lapisan Sial, yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium,
senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3.
dalam lapisan ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit, andesit,
jenis-jenis batuan metamorf, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua.
Lapisan sial juga disebut lapisan kerak bersifat padat dan kaku berketebalan
rata-rata ± 35 km.
Kerak dibagi menjadi dua bagian :
Kerak benua, merupakan benda padat yang terdiri dari batuan beku granit pada
bagian atasnya dan batuan beku basalt pada bagian bawahnya. Kerak ini yang
menempati sebagai benua.
Kerak Samudera, merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian atas,
kemudian di bawahnya batuan-batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari
batuan beku gabro dan peridotit. Kerak ini menempati sebagai samudera.
Lapisan Sima, yaitu lapisan kulit bumi yang disusun oleh logam-logam silisium dan
magnesium dalam bentuk senyawa SiO2 dan MgO. Lapisan ini
memp[unyai berta jenis yang lebih besar daripada lapisan sial karena mengandung
besi dan magnesium, yaitu mineral ferromagnesium dan batuan basalt. Lapisan
sima merupakan bahan yang bersifat elastis dan mempunyai ketebalan rata-rata 65
km.
Batuan-batuan kulit bumi dapat
dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :
batuan beku, sedimen dan batuanmetamorf.
Batuan Beku
Batuan jenis ini ialah batuan yang terbentuk karena
magma pijar yang mendingin menjadi padat.
Berdasarkan tempat pendinginannya, ada tiga macam
batuan beku.
Batuan Beku Dalam (batuan tubir)
Batuan tubir terbentuk jauh didalam kulit bumi dan
hanya terdiri atas kristal saja. karena
pendinginannya lambat sekali, maka kristalnya besar-besar, contohnya: granit.
Tenaga Geologi
Tenaga Geologi dapat diartikan sebagai tenaga pembentuk
dan pengubah bentuk muka bumIi yang yang
terdiri atas tenaga endogen dan eskogen.
Tenaga Endogen
Tenaga endogen adalah tenaga yang
berasal dari dalam bumi meliputi: Tektonisme, vulkanisme, dan, gempa bumi .
Soal Pilihan
Ganda
1. Lapisan batuan atau
kulit bumi yang mengikuti bentuk bumi yang
bulat adalah ….
a. litosfer c. biosfer e.
atmosfer
b. barisfer
d. eksosfer
2. Bahan padat yang terbentuk dari lapisan nife (niccolum = nikel dan
ferrum = besi) dengan
jari-jari ±3.470 km dan batas luar lebih kurang
2.900 km di bawah
permukaan bumi dan merupakan lapisan inti
bumi adalah ....
a. litosfer
c. biosfer e. atmosfer
b. barisfer d. eksosfer
3. Dibawah ini yang bukan termasuk intrusi magma adalah
a. Intrusi
datar c. Gang
(korok) e. Diatroma
b.
Lakolit
d. Erupsi sentral
4. Pelapukan batuan beku menyebabkan struktur batuan yang mudah
lepas, mudah terbawa
air, angin, atau es. Bagian yang terangkut
ini akan terendap di
suatu tempat. Bagian batuan yang mengendap
ini lama-kelamaan akan
menumpuk dan mengeras membentuk
batuan ….
a. granit
c. pualam e.
sedimen
b. marmer
d . konglomerat
5. Di bawah ini yang termasuk gunung api Maar adalah gunung ….
a. Lamongan di
Jawa Timur
b. Ciremai di Jawa
Barat
c. Krakatau di Selat
Sunda
d.
Merapi di Jawa Tengah
e.
Agung di Bali
6. ciri – ciri gunung api yang akan meletus adalah
a. terdapat Sumber air
panas atau geiser
b. Suhu di sekitar
gunung naik
c. terdapat mofet atau
sumber gas asam arang (CO2)
d.
terdapat sumber uap air
e.
adanya solfatar, adalah sumber gas belerang (H2S)
7. Deret lipatan yang memiliki bentuk yang sama adalah lipatan..
a. Lipatan
isoclinal
c. Lipatan menggantung d. Lipatan rebah
b. Lipatan
tegak
e. Lipatan miring
8. Tenaga yang mengubah bentuk permukaan bumi yang berasal dari
8. Tenaga yang mengubah bentuk permukaan bumi yang berasal dari
dalam bumi disebut
tenaga ….
a.
endogen d.
endofer c.
eksofer
b.
eksogen
e. vulkanik
9. Bagian kawah kepundan yang sangat besar, luas, dan bertebing
9. Bagian kawah kepundan yang sangat besar, luas, dan bertebing
curam disebut ….
a. batolit c. sill e.
lakolit
b. kaldera d. lapili
10. Magma yang masuk
dan berada di antara batuan sedimen yang
menyebabkan
terjadinya tekanan ke atas sampai bagian atas
cembung dan bagian
bawah datar disebut ….
a. batolit
c. sill e.
lakolit
b. kaldera
d. lapili
11. Salah satu peristiwa post vulkanis adalah adanya sumber mata air
mineral yang biasanya
panas dan dapat dimanfaatkan untuk
pengobatan penyakit
kulit. Peristiwa keluarnya sumber air panas
tadi disebut .…
a. geyser
d.
makdani c. fumarole
b. solfatar
e.
mofet
12. Pelapukan ini disebabkan oleh air dan panas disebut pelapukan
12. Pelapukan ini disebabkan oleh air dan panas disebut pelapukan
…. Pelapukan ini banyak
terjadi di Indonesia
a.
kimiawi d.
mekanis c. fisik
b. organis
e.
alami
13. Gerak atau pergeseran lapisan kulit bumi yang sangat lambat,
berlangsung dalam waktu
yang lama, dan meliputi daerah yang
luas, disebut gerak ….
a. pirogenetik
d.
patahan c. lipatan
b.
epirogenetik
e. slenk
14. jenis batuan yang terjadi karenaadanya pengendapan materi hasil erosi adalah..
a. Batuan
Beku d.
Batuan Sedimen
b. batuan
Metamorf
e. batuan malihan
c. obsidian
15. Episentrum adalah..
a. titik pusat
terjadinya gempa yang terletak dilapisan bumi bagian dalam
b.
titik pusat gempa bumi yang terletak di permukaanbumi, tegak lurus dengan
hiposentrum
c.
garis pada peta yang menghubungkan daerah-daerahyang mengalami intensitas
getaran gempa yang sama besarnya
d.
garis pada peta yang menunjukkan daerah yangpaling kuat menerima goncangan
gempa
e. garis pada peta yang
menghubungkan daerah yangmenerima getaran gempa yang pertama pada waktu yang
bersamaan
TUGAS ESSAY
Jawablah pertanyaan ini dengan singkat dan
jelas!
1. Sebutkan dan jelaskan susunan lapian bumi?
2. Apakah yang dimaksud dengan sial?
3. Sebutkan dan jelaskan tiga jenis batuan lithosfer?
4. Apakah arti intrusi magma dan ekstrusi magma?
5. Apakah yang kamu ketahui tentang tektonisme?
DAFTAR PUSTAKA
Yulir Yulmadia, 2004. Geografi untuk SMA Kelas 1.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hestianto Yusman, 2007. Geografi 1 kelas X. Jakarta:
Yudhistira.
Tim Kreatif, 2009. Geografi SMA/MA kelas X. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
http://sains.geoklik.com/pengertian-vulkanisme-dan-bentuk-bentuk-instrusi-magma/
http://dennynatalian.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar