TUGAS 5 BUKU (MEDIA CETAK)


BUKU TEKS BAHAN AJAR GEOGRAFI
DINAMIKA LITOSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X





SARI MUTIARA NAINGGOLAN






KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas nikmatnya penulis dapat menyelesaikan buku teks pembelajaran ini dengan tepat waktu. Modul  ini membahas tentang “DINAMIKA LITOSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN”. Buku Teks ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas matakuliah Produksi Media Pembelajaran Geografi untuk meningkatkan pengetahuan dan keaktifan setiap siswa dalam proses belajar dalam kehidupan sehari-hari. Saya mengucapkan terimakasih kepada “Bapak Djoko Soelistijo selaku Dosen matakuliah Produksi Media Pembelajaran Geografi. Materi yang penulis paparkan dalam Buku Teks ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Demikian makalah ini kami buat, semoga bermanfaat.



Malang, 31 Oktober 2018
                                                                          Penulis

                                                                                                        Sari Mutiara Nainggolan














DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...........................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................. iii
Menganalisis Dinamika Litosfer
      A.  Karakteristik Lapisan-Lapisan Bumi............................................................1
      B.  Proses Tektonisme Dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan ........................4
     C.   Vulkanisme dan Tektonisme pengaruhnya terhadap kehidupan....................6
      D. Seisme Dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan............................................7
      E. Tenaga Endogen Dan Tenaga Eksogen..........................................................8
      F.   Pembentukan tanah dan jenis tanah..............................................................13
      G. Rangkuman...................................................................................................21
            H.  Latihan Soal..................................................................................................22
           I Daftar Pustaka................................................................................................26



 Dinamika Litosfer Dan Dampaknya
Terhadap Kehidupan
A.    Peta Konsep Karakteristik Dinamika Litosfer
 
    B. Struktur dan Pemanfaatan Litosfer
Litosfer adalah lapisan kerak bumi, berasal dari bahasa latin litho yang berarti batuan dan sphaira yang berarti lingkungan atau bola.
Lapisan ini terdiri atas zat padat dinamakan batuan yang secara umum terbagi menjadi dua, yaitu:
1)      Lapisan atas adalah SiAl (Silikat dan Alumunium)
2)       Lapisan bawah adalah SiMa (Silikat dan Magnesium)
                                                   

 

Gambar 1.1. struktur lapisan litosfer


KLASIFIKASI BATUAN
Menurut proses terjadinya, batuan pembentuk litosfera dibagi atas 3 golongan:



                                               


Gambar 1.2. jenis-jenis batuan
1.      Batuan Beku
Terbentuk karena magma yang mengalami pendinginan, lalu membeku. Berdasarkan tempat pembekuannya, batuan ini dibagai menjadi 3 :
       a. Batuan beku dalam (batuan abyssis)
Pembekuan terjadi jauh di bawah permukaan bumi. Oleh karena itu pembekuannya sangat lambat. Akibatnya terbentuklah hablur-hablur mineral besar-besar yang sempurna dan kompak. Struktur mineral seperti ini disebut struktur plutonik atau granites atau holokristalin. Contoh: batuan granit, diorit, sienit, gabbro

b. Batuan beku gang atau korok atau batuan hypoabyssis (struktur forfirit) terbentuk akibat sisa magma yang masih cair meresap ke lapisan yang paling atas, menyusup ke sela-sela pipa-pipa gunung api lalu menjadi dingin dan membeku dengan proses yang relatif cepat, sehingga hablur-hablur mineral yang terjadi tidak sekelompok batuan dalam. Contoh: granit forfirit, diorit forfirit, sienit forfirit

c. Batuan beku luar atau batuan beku effusive
Terbentuk akibat magma yang mencapai permukaan bumi lalu mengalami proses pembekuan dengan waktu yang sangat cepat. Oleh karena itu tidak sempat membentuk kristal atau hablur. Strukturnya disebut amorf (tidak berbentuk) Contoh: basalt, andesit, obsidian.

2.      Batuan Sedimen
Menurut Proses Terbentuknya batuan sedimen klastik (mekanik) batuan ini terdiri dari endapan pecahan atau hancuran berbeda yaitu:
a. breksi = berupa kerikil kecil dengan sudut-sudut tajam
b. konglomerat = berupa kerikil dengan sudut-sudut tumpul » pasir (batu pasir, tanah pasir, pasir)
c. tanah liat
d. batu lim
batuan sedimen kimiawi-anorganik atau batuan sedimen kimiawi. Terjadi dari endapan hasil pelarutan secara kimia Contoh: batu garam, gips

    3) Batuan Metamorf
Batuan metamorf dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Batuan metamorf kontak, terjadi akibat adanya pengaruh suhu yang  berdekatan dengan magma. Contoh: batuan kapur akibat pengaruh suhu yang tinggi menjadi cair, setelah itu mengalami proses  pendinginan berubah menjadi batuan pualam. Batuan metamorf dinamo, terjadi akibat tekanan yang tinggi dengan waktu yang lama. Batuan ini disebut juga batuan metamorf kinetis. Contoh: batu tulis (sabak) berasal dari tanah liat antrasit (batu bara muda). Batuan metamorf pneumatolitis. Terbentuk akibat adanya penyusupan unsur-unsur lain dari proses pembentukan yang kedua diatas. Contoh: kuarsa yang dalam proses metamorfnya disusupi unsur borium, akan menghasilkan semacam batu permata yang disebut turmalin.


 
    TENAGA ENDOGEN



Tektonisme
Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari kulit bumi yang menyebabkan perubahan lapisan permukaan bumi, baik mendatar maupun vertikal. Tenaga tektonik adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan gerak naik dan turun lapisan kulit bumi. Gerak itu meliputi gerak orogenetik dan gerak epirogenetik. (orogenesa dan epirogenesa).
 Gerak orogenetik adalah gerak yang dapat menimbulkan lipatan patahan retakan disebabkan karena gerakan dalam bumi yang besar dan meliputi daerah yang sempit serta berlangsung dalam waktu yang singkat.


Gambar 1.3 proses terjadinya tektonisme

Lipatan : gerakan pada lapisan bumi yang tidak terlalu besar dan berlangsung dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi berkerut atau melipat, kerutan atau lipatan bumi ini yang nantinya menjadi pegunungan. Punggung lipatan dinamakan antliklinal, daerah lembah (sinklinal) yang sangat luas dinamakan geosinklinal, ada beberapa lipatan, yaitu lipatan tegak miring, rebah, menggantung, isoklin dan kelopak.
Perhatikan gambar berikut gambar berikut:


               
                             Gambar 1.4. Gerakan pada lapisan bumi
Keterangan :
a. lipatan tegak
b. lipatan miring
c. lipatan rebah
d. lipatan menggantung
e. lipatan isoklin
f. lipatan kelopak

Patahan : gerakan pada lapisan bumi yang sangat besar dan berlangsung yang dalam waktu yang sangat cepat, sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi retak atau patah. Bagian muka bumi yang mengalami patahan seperti graben dan horst. Horst adalah tanah naik, terjadi bila terjadi pengangkatan. Graben adalah tanah turun, terjadi bila blok batuan mengalami penurunan.

                                        
                                   
Gambar 1.5. Patahan

2. Gerak epirogenesa adalah proses pembentukan permukaan bumi berupa pengangkatan atau penurunan yang disebabkan oleh tenaga endogen. Prosesnya lama dan meliputi wilayah yang luas .
a) Gerak epirogenetic positif : gerakan permukaan bumi turun dan seolah olah permukaan air laut naik. Contoh, turunya pulau-pulau di kawasan Indonesia timur
b) Gerak epirogenetic negatif : gerakan permukaan bumi seolah-olah permukaan bumi naik dan seolah olah permukaan air turun. Contoh, naiknya dataran tinggi Colorado.

Vulkanisme
Adalah berbagai fenomena yang berkaitan dengan gerakan magma ke permukaan bumi.

             
                             Gambar 1.6. proses vulkanisme

Gejala vulkanisme dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Intrusi magma : peristiwa penyusupan di antara dua litosfer.
b.Ekstrusi magma : proses keluarnya magma ke permukaan bumi.
Material gunung api :
a. Efflata
b. Cair
c. Gas
Berdasarkan kekuatannya erupsi dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
a.
Eksplosif (ledakan)]
b. Efusif (lelehan)
Tipe-tipe erupsi gunung api, terdiri atas :
1. Tipe Hawai
2. Tipe Strombolin
3. Tipe Vulkano
4. Tipe Pelee
5. Tipe Perret
6. Tipe Merapi
7. Tipe St Vincent

Seisme / gempa bumi
Seime sering disebut juga sebagai gempa. Gempa merupakan gerakan atau getaran kulit bumi yang disebabkan oleh gaya endogen.

Gambar 1.7. proses terjadinya seisme

Macam – macam gempa bumi :
1.      Gempa tektonik terjadi karena pergeseran kerak bumi.
2.      Gempa vulkanik adalah gempa bumi yang terjadi karena aktivitas    vulkanisme.
3.      Gempa runtuhan adalah gempa yang disebabkan oleh adanya runtuhan


             TENAGA EKSOGEN
Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi dan bersifat merusak berupa air, gletser maupun sinar matahari.
1.      Pelapukan / weathering
2.      Pelapukan adalah proses pegrusakan atau penghancuran kulit bumi oleh tenaga eksogen.
Menurut proses terjadinya pelapukan dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu:
- pelapukan fisik atau mekanik
- pelapukan organis
- pelapukan kimiawi
Penjelasan ketiga jenis tersebut adalah:
a.       Pelapukan fisik dan mekanik.
b.      Penyebab terjadinya pelapukan mekanik yaitu:
Adanya perbedaan temperatur yang tinggi, adapun pembekuan air di dalam batuan, berubahnya air garam menjadi kristal.


Pelapukan organik
Penyebabnya adalah proses organisme yaitu binatang tumbuhan dan manusia,

Pelapukan kimiawi
Pada pelapukan ini batu batuan mengalami perubahan kimiawi yang umumnya berupa pelarutan. Pelapukan kimiawi tampak jelas terjadi pada pegunungan kapur (Karst).
Gejala atau bentuk - bentuk alam yang terjadi di daerah karst diantaranya:
1. Doline/lubang berbentuk corong
2. Goa dan sungai bawah tanah
3. Stalaktit an stalakit

2. Erosi/pengikisan
a. Air yang mengalir menimbulkan gesekan terhadap tanah dan batuan yang di laluinya. Pengikisan oleh air sungai yang terjadi secara terus menerus dapat mengakibatkan terbentuk v, jurang atau ngarai, aliran deras dan air terjun.
b. Pengikisan (erosi) oleh air laut/abrasi/korasi
Erosi oleh air laut merupakan pengikisan di pantai oleh pukulan gelombang laut yang Terjadi secara terus - menerus terhadap dinding pantai. Bentang alam yang diakibatkan oleh erosi air laut, antara lain cliff (tebing terjal), notch (takik), gua di pantai, wave cut platform (punggung yang terpotong gelombang), tanjung, dan teluk.
c.       Erosi oleh es/gletser/ekhsarasi
Erosi oleh gletser merupakan pengikisan yang dilakukan oleh gletser    (lapisan es) di daerah pegunungan. Contoh bentang alam yang terjadi akibat erosi gletser adalah pantai fyord
       d. Erosi oleh angin ( Deflasi )
   Pengikisan oleh angin banyak terjadi di daerah gurun atau di daerah yang beriklim kering. Jika angin dan pasir mengikis batu batuan yang dilaluinya maka akan membentuk batu cendawan di gunung pasir. Contohnya, mushroom rock.

          3. Sedimentasi/pengendapan
   a. Sedimen fluvial Sedimen fluvial adalah pengendapan yang materinya dibawa oleh aliran sungai. Pengendapannya terjadi di danau, sungai, atau muara sungai. Materi endapan yang dibawa oleh air disebut sedimen aquatis (aqua = air).
   b. Sedimen aeolis Sedimen aeolis adalah suatu proses pengendapan     yang materi-materinya dibawa oleh angin. Bentukan sedimen, misalnya, gundukan-gundukan pasir, baik yang besar maupun yang kecil seperti yang terdapat di Parangkusumo, Yogyakarta, sering disebut sand dunes. Selain itu, endapan debu-debu halus dapat membentuk tanah loss di gurun pasir
c. Sedimen marine Sedimen marine adalah suatu proses pengendapan di mana materi hasil abrasi diangkut dan diendapkan di sepanjang pantai. Contohnya adalah bar, gosong, tombolo, dan spit.
d. sedimentasi moraine adalah hasil dari erosi es yang diendapkan pada suatu tempat. Contohnya eskers, drumlin, dan cattles.
Masswasting Mass Wasting yang sering juga disebut mass movement, merupakan perpindahan masa batuan, regolit dan tanah dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah karena gaya gravitasi.


DEGRADASI LAHAN

Degradasi lahan

Gambar 1.8. Degradasi Lahan

Degradasi adalah perubahan yang mengarah kepada kerusakan di muka bumi. Degradasi lahan di sini artinya penurunan kualitas maupun perusakan lahan. Degradasi lingkungan ini dapat terjadi dimanapun, karena di setiap aktifitas manusia pasti akan menimbulkan atau mengakibatkan degradasi (penurunan). Sebagai contoh kita dapat mengetahui bahwa setiap harinya manusia pasti akan mengahasilkan sampah, dimana sampah tersebut dapat mengakibatkan degradasi lahan (penurunana kualitas tanah) jika sampahnya plastik yang tidak mudah terurai, hal ini berbeda dengan limbah yang dihasilkan oleh pabrik.
Degradasi lahan secara umum disebabkan oleh proses alami dan akibat aktivitas manusia. Barrow (1991) secara lebih rinci menyatakan bahwa faktor-faktor utama penyebab degradasi lahan adalah:
1) Bahaya alami
2) Perubahan jumlah populasi manusia
3) Marjinalisasi tanah
4) Kemiskinan
5) Status kepemilikan tanah
6)Ketidakstabilan politik dan masalah administrasi
7) Kondisi sosial ekonomi
8) Masalah kesehatan
9) Praktek pertanian yang tidak tepat, dan
10) Aktifitas pertambangan dan industri.

Dampak degradasi lingkungan terhadap kehidupan.
Tingkat produktivitas lahan menurun tingkat kesuburan lahan merosot konversi lahan pertanian semakin meningkat luas dan kualitas lahan kritis semakin meluas tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan pertanian meningkat daya dukung lingkungan merosot tingkat pengangguran di pedesaan meningkat daya tukar petani berkurang penghasilan dan kesejahteraan keluarga petani menurun, kesenjangan antar kelompok masyarakat meningkat.
Beberapa upaya yang dapat ditempuh untuk mengatasi degradasi lahan adalah :
Remediasi Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah. Sebelum dilakukan remediasi hal yang perlu diketahui adalah: a. Jenis perusak atau pencemar (organik/anorganik), terdegredasi/ tidak, berbahaya atau tidak. Berapa banyak zat perusak/pencemar yang telah merusak/ mencemari tanah tersebut.
Perbandingan Karbon (C), Nitrogen (N), dan Fosfat (P), Jenis tanah
Kondisi tanah (basa, kering)
, Telah berapa lama zat perusak terendapkan di lokasi tersebut.
Ada dua jenis remediasi tanah:
a)      In situ (on-site)
In situ adalah pembersihan di lokasi.
b)      Ex situ (off site)
Ex situ meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. caranya:
§Tanah tersebut disimpan di bak/tangki yang kedap
§Kemudian pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut
§Selanjutnya zat perusak/pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah.
Bioremediasi Bioremediasi adalah proses pembersihan perusakan atau pen¬ce¬maran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbondioksida dan air). Empat teknik dasar yang biasanya digunakan dalam bioremediasi: Stimulasi aktivitas mikroorganisme asli (di lokasi tercemar) dengan penambahan nutrient, pengaturan kondisi redoks, optimasi PH, dan sebagainya.Inokulasi (penanaman) mikroorganisme di lokasi tercemar, yaitu mikroorganisme yang memiliki kemampuan biotransformasi khusus.Penerapan immobilized enzymes. Penggunaan tanaman (phyroremediation)

MANFAAT LITOSFER BAGI KEHIDUPAN
Litosfer merupakan bagian bumi yang langsung berpengaruh terhadap kehidupan dan memiliki manfaat besar bagi kehidupan manusia. Litosfer bagian atas merupakan tempat hidup serta beraktivitas bagi manusia, hewan, dan tanaman. Adapun litosfer bagian bawah mengandung bahan-bahan mineral yang sangat bermanfaat bagi manusia. Bahan mineral atau tambang tersebut, di antaranya, minyak bumi dan gas, emas, batu bara, besi, nikel, dan timah.
Beberapa manfaat litosfer bagi kehidupan, di antaranya :
a)      Industri elektronika, industri peralatan rumah tangga, industri bahan
bangunan, maupun industri kendaraan bermotor dapat memanfaatkan unsur besi. Pada temperatur yang tinggi biji besi dicampur dengan kokas dan besi tua. Percampuran diatur dan dibakar secara merata. Kotoran dalam biji besi dihilangkan melalui proses reduksi, yaitu mengambil unsur oksigen dari biji besi. Proses pembakaran pada suhu tinggi menghasilkan cairan. Kemudian cairan tersebut dicetak dalam bentuk tertentu sesuai kebutuhan.
b) Dalam lapisan litosfer banyak terkandung berbagai mineral berharga, seperti intan, emas, perak, dan lain-lain.
c) Unsur uranium dalam jumlah yang sedikit dan terbatas dapat dimanfaatkan sebagai: Bahan bakar utama pada reaktor nuklir untuk menghasilkan energi listrik yang sangat besar. Selain itu, juga digunakan untuk memanaskan uap yang dapat menggerakkan turbin sehingga menghasilkan listrik, Girokompas dan alat pengontrol pada pesawat ruang angkasa. Uranium yang digunakan untuk keperluan ini memiliki tingkat radioaktif rendah. Alat bantu untuk menentukan usia batuan dan lapisan tanah, Bahan pembuatan dioksida uranium yang berguna dalam foto rontgen.


  PENGARUH TEKTONISME DALAM KEHIDUPAN
Tektonisme merupakan tenaga yang bekerja dari dalam bumi dengan arah vertikal maupun horizontal sehingga mengakibatkan perubahan lokasi lapisan batuan pada permukaan bumi. Ada dua jenis tektonisme, yaitu epirogenesis dan orogenesis. Epirogenesis adalah proses perubahan bentuk daratan yang disebabkan oleh tenaga lambat dari dalam bumi dengan arah vertikal, baik ke atas maupun ke bawah melewati daerah luas. Orogenesis adalah pergerakan lempeng tektonis yang sangat cepat dan meliputi wilayah yang sempit, biasanya disertai proses retakan, patahan, dan lipatan. Berdasarkan kecepatan gerak lurus dan luas wilayah yang mempengaruhinya, tenaga tektonisme dibagi menjadi dua, yaitu

PENGARUH POSITIF TEKTONISME

Proses vulkanisme pada gunung api di Indonesia bermanfaat bagi lahan pertanian, karena abu vulkanik akibat letusan gunung api membuat tanah menjadi subur, Gunung api merupakan penghasil bahan galian tambang seperti emas, intan, timah, serta bahan bangunan yang lainnya, Bentuk hasil tenaga endogen dapat dijadikan wisata alam yang sangat menarik.
PENGARUH NEGATIF TEKTONISME

Lereng-lereng yang terbentuk karena tenaga endogen ada yang terjal dan landai, yang tidak baik dijadikan daerah pertanian, Daerah-daerah pegunungan yang terjal juga tidak baik dijadikan daerah pemukiman karena rentan terjadinya tanah longsor sehingga dapat menimbulkan kerugian, baik materil maupun korban jiwa, Proses alam endogen dapat menimbulkan gempa bumi dan letusan gunung api. Gempa bumi dan letusan gunung api dapat menelan korban jiwa manusia, membahayakan kesehatan masyarakat, serta menimbulkan kerugian material bagi penduduk setempat.

Proses Terbentuknya Tanah dan Jenisnya

Tanah adalah bagian dari kerak bumi yang tersusun atas bahan organik dan mineral. Tanah merupakan bagian vital yang memiliki peran penting dalam semua kehidupan di bumi ini, hal ini disebabkan karena tanah sangat mendukung kehidupan tumbuhan serta menyediakan unsur hara dan air sekaligus sebagai penopang akar.Proses terbentuknya tanah sangat berkaitan dengan faktor pembentuk tanah. Dimana faktor pembentuk tanah akan mempengaruhi jenis-jenis tanah yang dihasilkan seperti tanah gambut, tanah humus, tanah liat, tanah aluvial dan lainnya. Proses terbentuknya tanah ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, namun secara umum proses terbentuknya tanah terbagi menjadi 4 tahapan. 4 tahapan tersebut adalah proses pelapukan batuan, proses pelunakan struktur, proses tumbuhnya tumbuhan perintis dan yang terakhir adalah proses penyuburan. Berikut adalah penjelasan dari 4 tahapan proses terbentuknya tanah tersebut.

1. Proses Pelapukan Batuan

Pelapukan adalah peristiwa hancurnya massa batuan, baik itu secara fisik, kimia ataupun biologi. Pada proses pelapukan batuan ini membutuhkan waktu yang lama. Dimana setiap proses pelapukan pada umumnya dipengaruhi oleh cuaca sehingga batuan yang telah mengalami pelapukan akan berubah menjadi tanah. Berikut adalah 3 jenis proses pelapukan secara umum :
a. Pelapukan Fisik – adalah hancur dan lepasnya material batuan tanpa merubah struktur kimiawi dari batuan tersebut. Pelapukan kimia ini merupakan proses penghancuran bongkahan batuan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pelapukan fisik adalah :
Perbedaan Temperatur – Temperatur disini berpengaruh terhadap pelapukan fisik, dimana batuan akan mengalami proses pemuaian apabila temperatur panas dan akan mengalami pengecilan volume apabila temperatur dingin. Apabila hal ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama maka lambat laun batuan tersebut akan terbelah dan pecah menjadi batuan-batuan kecil. ( baca : Pengikisan Tanah oleh Angin )
Erosi – erosi dapat mempengaruhi pelapukan karena air yang membeku diantara batuan volumenya akan membesar dan yang terjadi adalah air akan membuat tekanan yang dapat merusak struktur batuan.

Pelapukan Kimiawi – adalah proses pelapukan massa batuan dimana perubahan susunan kimiawai batuan lapuk ikut mengalami pelapukan. Proses pelapukan kimia dibagi menjadi 4, yaitu :
Hidrasi – Hidrasi adalah proses pelapukan batuan yang terjadi di  permukaan batuan saja.
Hidrolisa – Hidrolisa adalah proses penguraian air atas unsur-unsurnya yang berubah menjadi ion positif dan denatif.
Oksidasi – Oksidasi adalah proses pengkaratan besi. Batuan yang mengalami proses oksidasi pada umumnya memiliki warna kecoklatan, hal ini disebabkan karena kandungan besi dalam batuan akan mengalami pengkaratan. Proses ini memerlukan waktu yang sangat lama akan tetapi batuan akan tetap mengalami pelapukan.
Karbonasi – adalah proses pelapukan batuan oleh gas karbondioksida. Dimana gas ini terdapat pada air hujan ketika masih menjadi uap air. Contoh batuan yang mengalami proses karbonasi adalah batuan kapur. ( baca : Jenis-jenis Batuan )
Tidak hanya itu saja, pelapukan secara kimiawi juga disebabkan oleh hujan asam dimana hujan asam didapatkan dari kondensasi metana, sulfur dan klorida yang terbawa oleh hujan yang bersifat korosif

Pelapukan Biologi – adalah pelapukan yang terjadi disebabkan oleh makhluk hidup. Pelapukan ini terjadi secara terus menerus setelah tanah terbentuk. Dimana pelapukan biologi ini merupakan pelapukan penyempurna dari sifat-sifat tanah yang akan terbentuk. ( baca : Sifat Fisik Tanah )

2. Proses Pelunakan Struktur

Pada proses kali ini batuan rempahan yang terbentuk dari proses  akan mengalami pelunakan. Dimana air dan udara adalah 2 komponen yang memegang peran penting dalam proses ini. Air dan udara tersebut nantinya
akan masuk di sela-sela rempahan batuan untuk melunakkan strukturnya.
Selain dapat membantu dalam proses pelunakan struktur batuan sehingga dapat dijadikan sebagai tempat hidup, air dan udara juga akan mendorong calon makhluk hidup untuk dapat tumbuh di permukaan. Namun, perlu diingat bahwa organisme yang dapat berkembang dalam tahap proses ini hanya beberapa saja, contohnya adalah mikroba dan lumut. Proses pelunakan struktur batuan ini membutuhkan waktu yang lama seperti pada proses pelapukan.

3. Proses Tumbuhnya Tumbuhan Perintis

Setelah melewati proses pelunakan struktur batuan, maka akan dilanjutkan ke proses tumbuhnya keanekaragam tumbuhan perintis. Tumbuhan yang dimaksud disini adalah tumbuhan yang lebih besar dari lumut, sehingga akar-akar yang masuk di dalam batuan yang telah lunak akan membantu proses pemecahan batuan tersebut. Selain itu, asam humus yang mengalir dari permukaan batuan akan membuat batuan yang berada di bagian dalam melapuk dengan sempurna. Pada tahap inilah proses pelapukan secara biologi akan dimulai.

4. Proses Penyuburan

Proses ini adalah proses terakhir dari proses terbentuknya tanah. Pada tahap ini tanah yang terbentuk akan mengalami proses pengayaan bahan-bahan organik. Dimana tanah yang awalnya hanya mengandung mineral yang berasal dari proses pelapukan akan bertambah subur dengan adanya pelapukan organik. Pelapukan organik ini dapat berasal dari hewan ataupun tumbuhan yang mati dipermukaan tanah. Dalam hal ini mikroorganisme tanah memiliki peran penting dalam proses terbentuknya tanah.
Setelah melewati 4 tahapan tersebut maka tanah sudah terbentuk secara sumpurna. Sehingga tumbuhan dan hewan autotrof akan mencari makanannya dalam tanah.

Jenis Tanah

Setelah mengetahui proses terbentuknya tanah, berikut adalah beberapa jenis-jenis tanah yang tersebar di wilayah Indonesia :
Tanah Aluvial – Tanah aluvial atau sering disebut dengan tanah endapan adalah tanah yang terbentuk atas dasar material halus yang merupakan hasil dari endapan aliran sungai
Tanah Andosol – Tanah andosol sering disebut juga sebagai tanah vulkanis, yang artinya adalah tanah yang berasal dari abu vulkanik yang telah mengalami proses pelapukan
Tanah Kapur – Tanah kapur sering disebut juga sebagai tanah mediteran, yaitu tanah yang terbentuk dari batu kapur yang telah mengalami pelapukan
Tanah Regosol – Tanah regosol adalah jenis tanah yang memiliki fisik yang kasar dan berasal dari material gunung berapi
Tanah Gambut – Tanah gambut atau argonosol adalah jenis tanah yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang telah mengalami pembusukan ( baca : Ciri-ciri Tanah Gambut )
Tanah Litosol – Tanah litosol atau azonal adalah tanah yang berasal dari batuan keras yang telah mengalami proses pelapukan secara sempurna
Tanah Latosol – Tanah latosol adalah tanah yang memiliki zat besi dan alumunium, dimana tanah ini sangat tua sehingga tingkat kesuburannya menjadi rendah
Tanah Grumusol – Tanah grumusol atau margalith adalah jenis tanah yang terbentuk dari meterial halus dan berlempung
Tanah Humus – Tanah humus adalah jenis tanah yang terbentuk dari proses pelapukan tumbuhan sehingga tanah jenis ini mengandung banyak unsur hara dan mineral yang subur
Tanah Laterit – Tanah laterit adalah jenis tanah yang berwarna seperti merah bata yang mengandung banyak zat besi dan aluminum

Definisi Konservasi Tanah

Menurut Sitanala Arsyad (1989), konservasi tanah adalah penempatan setiap bidang tanah pada cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan memperlakukkannya sesuai dengan syarat-syarat yang diperluka agar tidak terjadi kerusakan tanah. Konservasi tanah mempunyai hubungan yang erat dengan konservasi air.

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Kehutanan dan Menteri Pekerjaan Umum No.19/1984, No. 059/Kpts-II/84 dan No.124/Kpts/84, Konservasi tanah adalah upaya untuk mempertahankan atau memperbaiki daya guna lahan termasuk kesuburan tanah dengan cara pembuatan bangunan teknik sipil disamping tanaman (vegetatif), agar tidak terjadi kerusakan tanah dan kemunduran daya guna dan produktifitas lahan. Seperti dikutip dari wikipedia. Konservasi tanah adalah serangkaian strategi pengaturan untuk mencegah erosi tanah dari permukaan bumi atau terjadi perubahan secara kimiawi atau biologi akibat penggunaan yang berlebihan, salinisasi, pengasaman, atau akibat kontaminasi lainnya.
Konservasi tanah mengandung pengertian bagaimana kita menggunakan tanah agar dapat memberi manfaat yang optimum bagi kepentingan umat manusia dalam jangka waktu berkelanjutan. Kegiatan konservasi tanah meliputi pengendalian erosi, banjir, pengaturan pemanfaatan air, peningkatan daya guna lahan, peningkatan produksi dan pendapatan petani termasuk peningkatan peran serta masyarakat yang terpadu dan kegiatan pengamanannya (Wahyudi 2014).
Kegiatan konservasi tanah diutamakan menggunakan metode mekanis (teknik sipil), seperti pembuatan teras sering, bangunan pengendali, bangunan penahan sedimen dan erosi dan lain-lain (Masaki, 1995). Tahapan pelaksanaan kegiatan konservasi meliputi perencanaan, pelaksanaan, bimbingan teknis pelaksanaan, pemeliharaan, monitoring dan penyuluhan pada masyarakat.

Tujuan Konservasi Tanah
  1. Pada dasarnya konservasi tanah adalah untuk menjamin bahwa sumberdaya tanah dan air dapat mendukung kehidupan secara berkesinambungan
  2. Melindungi agar sumberdaya tanah dan air tidak mengalami kerusakan
  3. (kalau tanah sudah rusak) memperbaiki tanah agar menjadi produktif kembali : Rehabilitasi
  4. Meningkatkan produktivitas tanah yang sejak awal merupakan tanah tidak/kurang produktif :Reklamasi

Metode Konservasi Tanah
1. Menggunakan tanah sesuai dengan kemampuannya
2. Memberi perlakuan pada tanah:
  • Melindungi permukaan tanah, biasanya dilakukan dengan tanaman, oleh karena itu disebut juga cara vegetatif
  • Melakukan pekerjaan-pekerjaan teknik sipil pada tanah, disebut juga cara mekanis
  • Memberikan masukan bahan untuk memperbaiki sifat tanah, biasanya dengan bahan kimia ( krilium,PVA,kapur dlsb.), disebut cara kimia


RANGKUMAN

Litosfer bumi terdiri atas dua bagian :

Lapisan Sial, yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3. dalam lapisan ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit, andesit, jenis-jenis batuan metamorf, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Lapisan sial juga disebut lapisan kerak bersifat padat dan kaku berketebalan rata-rata ± 35 km.

Kerak dibagi menjadi dua bagian :
Kerak benua, merupakan benda padat yang terdiri dari batuan beku granit pada bagian atasnya dan batuan beku basalt pada bagian bawahnya. Kerak ini yang menempati sebagai benua.
Kerak Samudera, merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan-batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridotit. Kerak ini menempati sebagai samudera.
Lapisan Sima, yaitu lapisan kulit bumi yang disusun oleh logam-logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO2 dan MgO. Lapisan ini memp[unyai berta jenis yang lebih besar daripada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium, yaitu mineral ferromagnesium dan batuan basalt. Lapisan sima merupakan bahan yang bersifat elastis dan mempunyai ketebalan rata-rata 65 km.

Batuan-batuan kulit bumi dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :
batuan beku, sedimen dan batuanmetamorf.

Batuan Beku
Batuan jenis ini ialah batuan yang terbentuk karena magma pijar yang mendingin menjadi padat. Berdasarkan tempat pendinginannya, ada tiga macam batuan beku.

Batuan Beku Dalam (batuan tubir)
Batuan tubir terbentuk jauh didalam kulit bumi dan hanya terdiri atas kristal saja. karena pendinginannya lambat sekali, maka kristalnya besar-besar, contohnya granit.

Tenaga Geologi

Tenaga Geologi dapat diartikan sebagai tenaga pembentuk dan pengubah bentuk muka bumIi yang yang terdiri atas tenaga endogen dan eskogen.

Tenaga Endogen
 Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi meliputi:   Tektonismevulkanisme, dan, gempa bumi .






Soal Pilihan Ganda
  1. Lapisan batuan atau kulit bumi yang mengikuti bentuk bumi yang
  bulat adalah ….
  a. litosfer          c. biosfer                          e. atmosfer
  b. barisfer        d. eksosfer                       

   2. Bahan padat yang terbentuk dari lapisan nife (niccolum = nikel dan
  ferrum = besi) dengan jari-jari ±3.470 km dan batas luar lebih kurang
  2.900 km di bawah permukaan bumi dan merupakan lapisan inti
  bumi adalah ....
  a. litosfer              c. biosfer          e. atmosfer
  b. barisfer            d. eksosfer
  
  3. Dibawah ini yang bukan termasuk intrusi magma adalah
        a.  Intrusi datar         c. Gang (korok)          e. Diatroma
        b. Lakolit                  d. Erupsi sentral
  
4. Pelapukan batuan beku menyebabkan struktur batuan yang mudah
  lepas, mudah terbawa air, angin, atau es. Bagian yang terangkut
  ini akan terendap di suatu tempat. Bagian batuan yang mengendap
  ini lama-kelamaan akan menumpuk dan mengeras membentuk
  batuan ….
  a. granit                 c. pualam                    e. sedimen
  b. marmer             d . konglomerat
   
5. Di bawah ini yang termasuk gunung api Maar adalah gunung ….
       a. Lamongan di Jawa Timur
       b. Ciremai di Jawa Barat
       c. Krakatau di Selat Sunda
       d. Merapi di Jawa Tengah
       e. Agung di Bali
     
6. ciri – ciri gunung api yang akan meletus adalah
       a. terdapat Sumber air panas atau geiser
       b. Suhu di sekitar gunung naik
       c. terdapat mofet atau sumber gas asam arang (CO2)
       d. terdapat sumber uap air
       e. adanya solfatar, adalah sumber gas belerang (H2S)
     
7. Deret lipatan yang memiliki bentuk yang sama adalah lipatan..
        a. Lipatan isoclinal                 c. Lipatan menggantung d. Lipatan rebah
        b. Lipatan tegak                      e. Lipatan miring

8. Tenaga yang mengubah bentuk permukaan bumi yang berasal dari
dalam bumi disebut tenaga ….
a. endogen                     d. endofer                   c. eksofer
b. eksogen                     e. vulkanik

9.  Bagian kawah kepundan yang sangat besar, luas, dan bertebing
curam disebut ….
a. batolit                        c. sill                e. lakolit
b. kaldera                      d. lapili

10. Magma yang masuk dan berada di antara batuan sedimen yang
menyebabkan terjadinya tekanan ke atas sampai bagian atas
cembung dan bagian bawah datar disebut ….
a. batolit                          c. sill                        e. lakolit
b. kaldera                        d. lapili

11. Salah satu peristiwa post vulkanis adalah adanya sumber mata air
mineral yang biasanya panas dan dapat dimanfaatkan untuk
pengobatan penyakit kulit. Peristiwa keluarnya sumber air panas
tadi disebut .…
a. geyser                       d. makdani          c. fumarole
b. solfatar                     e. mofet

12. Pelapukan ini disebabkan oleh air dan panas disebut pelapukan
      …. Pelapukan ini banyak terjadi di Indonesia
     a. kimiawi                     d. mekanis c. fisik
     b. organis                      e. alami
   
13. Gerak atau pergeseran lapisan kulit bumi yang sangat lambat,
     berlangsung dalam waktu yang lama, dan meliputi daerah yang
     luas, disebut gerak ….
     a. pirogenetik                  d. patahan     c. lipatan
     b. epirogenetik                e. slenk
  
14. jenis batuan yang terjadi karenaadanya pengendapan materi hasil erosi      adalah..
a. Batuan Beku                       d. Batuan Sedimen
b. batuan Metamorf              e. batuan malihan
c. obsidian

 15. Episentrum adalah..
     a. titik pusat terjadinya gempa yang terletak dilapisan bumi bagian dalam
     b. titik pusat gempa bumi yang terletak di permukaanbumi, tegak lurus   dengan hiposentrum
     c. garis pada peta yang menghubungkan daerah-daerahyang mengalami intensitas getaran gempa yang sama besarnya
     d. garis pada peta yang menunjukkan daerah yangpaling kuat menerima goncangan gempa
     e. garis pada peta yang menghubungkan daerah yangmenerima getaran gempa yang pertama pada waktu yang bersamaan

TUGAS ESSAY
Jawablah pertanyaan ini dengan singkat dan jelas!
1. Sebutkan dan jelaskan susunan lapian bumi?
2. Apakah yang dimaksud dengan sial?
3. Sebutkan dan jelaskan tiga jenis batuan lithosfer?
4. Apakah arti intrusi magma dan ekstrusi magma?
5. Apakah yang kamu ketahui tentang tektonisme?


DAFTAR PUSTAKA
Yulir Yulmadia, 2004. Geografi untuk SMA Kelas 1. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hestianto Yusman, 2007. Geografi 1 kelas X. Jakarta: Yudhistira.
Tim Kreatif, 2009. Geografi SMA/MA kelas X. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
http://sains.geoklik.com/pengertian-vulkanisme-dan-bentuk-bentuk-instrusi-magma/
http://dennynatalian.blogspot.com


                                                        COVER BUKU












Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS 8 MEDIA ANDALAN (KOMIK)